Senin, 25 November 2013

16 already gone

Anda tau rasanya kehilangan seseorang yang sangat anda sayangi? 
sakit tidak? 
sesak tidak?
hancur tidak?

 yah hari ini saya mengalami hal itu. entahlah mungkin karena keegoisanku yang kadang tidak bisa terkendali  olehku sendiri. atau karena memang sepasang hati dari sanalah yang sudah tidak ingin mempertahankan  sesuatu yang dsebut cinta ini? memang benar saya yang nekad memutuskan hubungan ini. saya yang memulai  semuanya, tapi mungkin saya jugalah yang menanggung sakit berkepanjangan itu. saya melakukan ini dengan  harapan setelahnya tidak akan ada lagi kekecewaan. capek harus makan hati setiap saatnya, capek harus  bertengkar hanya karena hal2 sepele yang tidak bisa disikapi dewasa baik dari saya maupun dia.

 mau dikata apa lagi? cinta kami sudah di ujung jalan, maaf saya tidak bisa menjadi seperti apa yang kau  minta, harusnya saya sudah bisa melewatkanmu, yang saya tau saya benar2 benci untuk mencintaimu dalam  keadaan seperti sekarang ini, saya akan mencoba membawa semua kenangan itu dengan kepergianku dan  saya percaya cinta sejati akan menemukan jodohnya.

salam, wiwi

Kamis, 19 April 2012

my best friend

sebuah pancaran sinar jatuh di sekitarku...

seolah-olah mendekapku tak ingin lepas...

cahayanya tak kunjung padam...

hari-hariku menjadi terang temaram...

hari-hariku menjadi begitu indah...

hari-hariku terhiasi oleh cahya-nya....

itulah seuntai puisi dari sahabat terbaikku NUR PUTRI DWI WARDHANI yang dia berikan kepadaku sebelum aku benar-benar meninggalkan jejakku di pondok pesantren ummul mukminin... dan alangkah bodohnya aku, karena baru menyadari apa makna dari puisi itu,, aku berkesimpulan bahwa makna atau persamaanya adalah tentang sahabat.. yahhh... seorang sahabat mendekap erat bagaikan tak ingin lepas dari kita..
hari-hari kita menjadi terang karena sahabat senantiasa memberi pencerahan untuuk kita..
dan buat putri, makasih sudah menjadi sahabat terbaik yang pernah ada.. makasih sudah hadir dalam setengah kehidupanku, i will never forget you...

you be the best friend for me..

salam,
whiwy pratiwi

7 alasan mencela diri

Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku sendiri,
pertama kali ketika aku melihat jiwaku lemah,
padahal seharusnya aku bisa kuat.

Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh

Ketiga kali ketika berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
tapi aku memilih yang mudah

Keempat kalinya, ketika aku melakukan kesalahan dan coba menghibur diri
dengan mengatakan bahwa semua orang juga melakukan kesalahan

Kelima kali, aku menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar

Keenam kali, ketika aku mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal aku tahu, bahwa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering aku pakai

Dan ketujuh, ketika aku menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat


salam, 
whiwy pratiwi

semalam



Semalam aku sendirian di dunia ini, kekasih;
dan kesendirianku... sebengis kematian...
Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara...,
Di dalam pikiran malam.
Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari.
Dan, ia berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilas pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman


antara pagi dan malam



TENANGLAH hatiku, karena langit tak pun mendengarkan
Tenanglah, karena bumi dibebani dengan ratapan kesedihan.
Dia takkan melahirkan melodi dan nyanyianmu.
Tenanglah, kerana roh-roh malam tak menghiraukan bisikan rahasiamu, dan bayang-bayang tak berhenti dihadapan mimpi-mimpi.
Tenanglah, hatiku. Tenanglah hingga fajar tiba, kerana dia yang menanti pagi dengan sabar akan menyambut pagi dengan kekuatan. Dia yang mencintai cahaya, dicintai cahaya.
Tenanglah hatiku, dan dengarkan ucapanku.

DALAM mimpi aku melihat seekor murai menyanyi saat dia terbang di atas kawah gunung berapi yang meletus.
Kulihat sekuntum bunga Lili menyembulkan kelopaknya di balik salju.
Kulihat seorang bidadari telanjang menari-menari di antara batu-batu kubur.
Kulihat seorang anak tertawa sambil bermain dengan tengkorak-tengkorak.
Kulihat semua makhluk ini dalam sebuah mimpi. Ketika aku terjaga dan memandang sekelilingku, kulihat gunung berapi memuntahkan nyala api, tapi tak kudengar murai bernyanyi, juga tak kulihat dia terbang.
Kulihat langit menaburkan salju di atas padang dan lembah, dilapisi warna putih mayat dari bunga lili yang membeku.
Kulihat kuburan-kuburan, berderet-deret, tegak di hadapan zaman-zaman yang tenang. Tapi tak satu pun kulihat di sana yang bergoyang dalam tarian, juga tidak yang tertunduk dalam doa.
Saat terjaga, kulihat kesedihan dan kepedihan; ke manakah perginya kegembiraan dan kesenangan impian?
Mengapa keindahan mimpi lenyap, dan bagaimana gambaran-gambarannya menghilang? Bagaimana mungkin jiwa tertahan sampai sang tidur membawa kembali roh-roh dari hasrat dan harapannya?

DENGARLAH hatiku, dan dengarlah ucapanku.
Semalam jiwaku adalah sebatang pohon yang kukuh dan tua, menghunjam akar-akarnya ke dasar bumi dan cabang-cabangnya mencekau ke arah yang tak terhingga.
Jiwaku berbunga di musim bunga, memikul buah pada musim panas. Pada musim gugur kukumpulkan buahnya di mangkuk perak dan kuletakkannya di tengah jalan. Orang-orang yang lalu lalang mengambil dan memakannya, serta meneruskan perjalanan mereka.

KALA musim gugur berlalu dan gita pujinya bertukar menjadi lagu kematian dan ratapan, kudapati semua orang telah meninggalkan diriku kecuali satu-satunya buah di talam perak.
Kuambil ia dan memakannya, dan merasakan pahitnya bagai kayu gaharu, masam bak anggur hijau.
Aku berbicara dalam hati,"Bencana bagiku, karena telah kutempatkan sebentuk laknat di dalam mulut orang-orang itu, dan permusuhan dalam perutnya.
" Apa yang telah kaulakukan, jiwaku, dengan kemanisan akar-akarmu itu yang telah meresap dari usus besar bumi, dengan wangian daun-daunmu yang telah meneguk cahaya matahari?"
Lalu kucabut pohon jiwaku yang kukuh dan tua.
Kucabut akarnya dari tanah liat yang di dalamnya dia telah bertunas dan tumbuh dengan subur. Kucabut akar dari masa lampaunya, menanggalkan kenangan seribu musim bunga dan seribu musim gugur.
Dan kutanam sekali lagi pohon jiwaku di tempat lain.
Kutanam dia di padang yang tempatnya jauh dari jalan-jalan waktu. Kulewatkan malam dengan terjaga di sisinya, sambil berkata,"Mengamati bersama malam yang membawa kita mendekati kerlipan bintang."
Aku memberinya minum dengan darah dan airmataku, sambil berkata,"Terdapat sebentuk keharuman dalam darah, dan dalam airmata sebentuk kemanisan."
Tatkala musim bunga tiba, jiwaku berbunga sekali lagi.

PADA musim panas jiwaku menyandang buah. Tatkala musim gugur tiba, kukumpulkan buah-buahnya yang matang di talam emas dan kuletakkan di tengah jalan. Orang-orang melintas, satu demi satu atau dalam kelompok-kelompok, tapi tak satu pun menghulurkan tangannya untuk mengambil bahagiannya.
Lalu kuambil sebuah dan memakannya, merasakan manisnya bagai madu pilihan, lezat seperti musim bunga dari surga, sangat menyenangkan laksana anggur Babylon, wangi bak wangi-wangian dari melati.
Aku menjerit,"Orang-orang tak menginginkan rahmat pada mulutnya atau kebenaran dalam usus mereka, kerana rahmat adalah puteri airmata dan kebenaran putera darah!"
Lalu aku beralih dan duduk di bawah bayangan pohon sunyi jiwaku di sebuah padang yang tempatnya jauh dari jalan waktu.

TENANGLAH, hatiku, hingga fajar tiba.
Tenanglah, kerana langit menghembus bau amis kematian dan tak bisa meminum nafasmu.
Dengarkan, hatiku, dan dengarkan aku bicara.
Semalam pikiranku adalah kapal yang terumbang-ambing oleh gelombang laut dan digerakkan oleh angin dari pantai ke pantai
Kapal pikiranku kosong kecuali untuk tujuh cawan yang dilimpahi dengan warna-warna, gemilang berwarna-warni.
Sang waktu datang  kala aku merasa jemu  terapung-apungan di atas permukaan laut dan berkata,
"Aku akan kembali ke kapal kosong pikiranku menuju pelabuhan kota tempat aku dilahirkan."
Tatkala kerjaku selesai, kapal pikiranku
Aku mulai mengecat sisi-sisi kapalku dengan warna-warni - kuning matahari terbenam, hijau musim bunga baru, biru kubah langit, merah senjakala yang menjadi kecil. Pada layar dan kemudinya kuukirkan susuk-susuk menakjubkan, menyenangkan mata dan menyenangkan penglihatan.
Tatkala kerjaku selesai, kapal pikiranku laksana pandangan luas seorang nabi, berputar dalam ketidakterbatasan laut dan langit. Kumasuki pelabuhan kotaku, dan orang muncul menemuiku dengan pujian dan rasa terima kasih. Mereka membawaku ke dalam kota, memukul gendang dan meniup seruling.
Ini mereka lakukan karana bagian luar kapalku yang dihias dengan cemerlang, tapi tak seorang pun masuk ke dalam kapal pikiranku.
Tak seorang pun bertanya apakah yang kubawa dari seberang lautan
Tak seorang pun tahu kenapa aku kembali dengan kapal kosongku ke pelabuhan.
Lalu kepada diriku sendiri, aku berkata,"Aku telah menyesatkan orang-orang, dan dengan tujuh cawan warna telah kudustai mata mereka"

Setelah setahun aku menaiki kapal pikiranku dan kulayari di laut untuk kedua kalinya.
Aku berlayar menuju pulau-pulau timur, dan mengisi kapalku dengan dupa dan kemenyan, pohon gaharu dan kayu cendana.
Aku berlayar menuju pulau-pulau barat, dan membawa bijih emas dan gading, batu merah delima dan zamrud, dan sulaman serta pakaian warna merah lembayung.
Dari pulau-pulau selatan aku kembali dengan rantai dan pedang tajam, tombak-tombak panjang, serta beraneka jenis senjata.
Aku mengisi kapal pikiranku dengan harta benda dan barang-barang hasil bumi dan kembali ke pelabuhan kotaku, sambil berkata, "Orang-orangku pasti akan memujiku, memang sudah pastinya. Mereka akan menggendongku ke dalam kota sambil menyanyi dan meniup trompet"
Tapi ketika aku tiba di pelabuhan, tak seorangpun keluar menemuiku. Ketika kumasuki jalan-jalan kota, tak seorang pun memerhatikan diriku.
Aku berdiri di alun-alun sambil mengutuk pada orang-orang bahwa aku membawa buah dan kekayaan bumi. Mereka memandangku, mulutnya penuh tawa, cemoohan pada wajah mereka. Lalu mereka berpaling dariku.
Aku kembali ke pelabuhan, kesal dan bingung. Tak lama kemudian aku melihat kapalku. Maka aku melihat perjuangan dan harapan dari perjalananku yang menghalangi perhatianku. Aku menjerit.
Gelombang laut telah mencuri cat dari sisi-sisi kapalku, tak meninggalkan apa pun kecuali tulang belulang yang bertaburan.
Angin, badai dan terik matahari telah menghapus lukisan-lukisan dari layar, memudarkan ia seperti pakaian berwarna kelabu dan usang.
Kukumpulkan barang-barang hasil dan kekayaan bumi ke dalam sebuah perahu yang terapung di atas permukaan air. Aku kembali ke orang-orangku, tapi mereka menolak diriku karena mata mereka  hanya melihat bagian luar.
Pada saat itu kutinggalkan kapal pikiranku dan pergi ke kota kematian. Aku duduk di antara kuburan-kuburan yang bercat kapur, merenungkan rahasia-rahasianya.

TENANGLAH, hatiku, hingga fajar tiba.
Tenanglah, meskipun prahara yang mengamuk mencerca bisikan-bisikan batinmu, dan gua-gua lembah takkan menggemakan bunyi suaramu.
Tenanglah, hatiku, hingga fajar tiba. Karena dia yang menantikan dengan sabar hingga fajar, pagi hari akan memeluknya dengan semangat.
NUN di sana! Fajar merekah, hatiku. Bicaralah, jika kau mampu bicara!
Itulah arak-arakan sang fajar, hatiku! Akankah hening malam melumpuhkan kedalaman hatimu yang menyanyi menyambut fajar?
Lihatlah kawanan merpati dan burung murai melayang di atas lembah. Akankah kengerian malam menghalangi engkau untuk menduduki sayap bersama mereka?
Para pengembala memandu kawanan dombanya dari tempat ternak dan kandang.
Akankah roh-roh malam menghalangimu untuk mengikuti mereka ke padang rumput hijau?
Anak lelaki dan perempuan bergegas menuju kebun anggur. Kenapa kau tak beranjak dan berjalan bersama mereka?
Bangkitlah, hatiku, bangkit dan berjalan bersama fajar, kerana malam telah berlalu. Ketakutan malam lenyap bersama mimpi gelapnya.
Bangkitlah, hatiku, dan lantangkan suaramu dalam nyanyian, karena hanya anak-anak kegelapan yang gagal menyatu ke dalam nyanyian sang fajar.


trima kasih buat kahlil gibran yang sudah sangat banyak menginspirasi kehidupanku...
sekian,,

whiwy pratiwi

Rabu, 18 April 2012

senjatanya es batu aja..



Kejadian yang gak akan pernah aku lupain sepanjang sejarah kehidupanku yang memang selalu saja dihiasi oleh sesuatu yang unik dan menarik yaitu nabokin kepala orang pake es batu.. macem-macem sih ma aku jadi dengan sangat kepaksa dua batang es batu pun mendarat dengan mulusnya tepat di kepala bulat cowok yang gak ganteng-ganteng amat itu.

Jadi ceritanya gini nih.. seingat aku kejadian nabokin orang itu berlangsung pas aku baru sampai di rumah soalnya habis nimbahin ilmu sebanyak mungkin sampai keringetan karna berusaha keras ala tukang batu ngetransfer ilmu ke dalam otakku.. *lah kok jadi kayak ATM ?*  tapi sayangnya ember di otakku malah bocor dan akhirnya sepulang sekolah aku Cuma bawa otak dengan ember yang kosong doang.. dan kebetulan banget cuaca hari itu sangat-sangat TIDAK MENDUKUNG!!! Panasnya gak ketulungan banget dahhh, ditambah lagi aku harus jalan memasuki lorong rumahku yang jauhnya bermeter-meteran gak tau berapa meter, kalau mau ngukur panjangnnya datang aja ke alauddin2 lrg 1 stpk 1 no 1 (kok malah promote yah? Hhee) dan alhasil sesampai di rumah yang memang kalau siang-siang tidak berpenghuni sama sekali dikarenakan karena berbagai faktor: 1. Ortu sibuk 2.aku kan anak tunggal 3.gak ada saudara spupu om tante oma kakek bibi bubu dll yang tinggal bersamaku di rumah tak berpenghuni ini jadi inilah nasib seorang anak tunggal setiap siangnnya harus nyari makanan sendiri karena memang jarang ada yang masak di rumah tak berpenghuni tersebut. Buka pintu rumah langkah kakiku langsung saja menuju kulkas untuk mencari minuman segar yang dpat sedikit menyegarkan tenggorokanku yang benar-benar sudah rapuh,dan kering karena gak ada siraman air sepanjang perjalan tadi tapi begitulah kulkas bersih dari makanan maupun minuman, akhirnya aku putusin buat beli es batu aja yang penting bisa ngilangin dahaga ku ini..

Pas keluar rumah, segerombolan cowok dengan gaya sok coolnya nongkrong di depan pagar asrama mamuju yang ada di depan rumahku itu, mmhh bukan segerombolan sih karena cuma ada tiga cowok doang. Dan yang ngebuat aku kaget yaitu salah satu dari mereka mengenalku dan manggil-manggil namaku, dalam hati aku berfikir *woww.. ternyata aku cukup teenar yah dikalangan para remaja* hahaaha, cowok itu manggil terus tapi karena tradisi ku yang gak bakal balik kalo ada orang asing yang manggil2 namaku, aku pun ngacangin dia dan segera jalan cepat buat beli es batu. Setelah selesai melakukan transaksi jual beli es batu aku pun pulang..dann... 3 cowok cemong itu masih aja nongkrong di depan pagar asrama huaahhh malessin banget karena kali ini teman cowok yang satunya lagi ikut2an manggil namaku juga-_-“ tetepp aku gak bakalan ngegubrisin mereka.

Tapii.. merekanya malah nyolot, mereka berdua dengan pedenya malah nyamperin aku dan salah satunya jongkok pas didepanku dan satunya lagi megang tangan kiriku.. huaahhh aku saat itu bener bener spechless gak bisa ngomong apa apa, iuuuuhhhhh banget tangan aku di pegang ma cowok rese’ kayak dia.. dan karna aku benar benar muak akhrnya aku ngebentak mereka dan maksa cowok itu ngelepasin tanganku tapi emang dasar yahh kentara gak pernah tustel (tusuk telinga) tuh anak gak ada yang mau dengerin aku..

Mereka malah bilang gini, wi’ pilih mana aku apa dia? Tanya sih cowok yang jongkok di depanku itu.. aku gak ngejawab, mataku dah berkaca-kaca banget dan untunglahh cowok yang megang tanganku masih punya rasa iba akhirnya dia ngelepasin genggamannya dari tanganku dan bilang sama temanya yang satu  buat udahin gangguin aku tapi benar2 nih cowok yang satu gak mau banget ngedengerin omongan temannya malah tambah ngegombal.. katanya gini nih “mau gak jadi pacar aku? Aku udah lama banget suka ma kamu..”  aku bener bener udah pengen nangis maless banget di gangguin kayak gini.. trus dia bilang lgi “wii.. jawab dong!” huahh bener bener dehhh, akhirnya emosi ku udah berada di pucak gunung himalayaa.. dan aku putusin buat nabokin kepala nya nih cowok pake dua batang es batu yang besarnya mungkin hampir sama dengan betisku yang berisi ini,  dan *buugghhhh...  tabokanku muluss banget ngalayang tepat di kepalanya itu, dia seketika bungkam lalu tak lama kemudian berteriak kesakitann  *awwwww.... sambil megangin kepalanya, temannya yang masih berdiri di sampingku langsung tertawa terbahak-bahak lalu ngebawa temannya yang aku tabokin ke tempat semula mereka duduk duduk, tampak jelas banget jidadnya yang juga kena es batang itu mulai nampak kebiru-biruan ahahahakkk.. ngakak aku ngeliatnya..aku pun bergegas lari masuk kerumah sebelum di apa-apain lagi ma mereka.

puas banget udah nabokin tuh cowokk hahha.. mkanya jangan pernah ada yang berani macam macam ama whiwy pratiwi wiwi ini, dan aku aduin aja kejadian ini sama omku tercinta and nexttt... cowo-cowo gak kece itu dapat tabokan kedua kalinya dari omku..hahaha.. and well semenjak saat itu hidup aku trasa damai n tentram.. gak ada lagi yang berani manggil2 namaku kalau aku lewat di depan asrama mamuju itu.. mungkin mereka semua takut dengan tabokan es batu ala whiwy dan tabokan dari om ku, hahaha..

soo,, kalo gak mau digangguin ama cowok2 sediain es batu aja yahh trus tabok deh kepalanya heheh

sekian   

whiwy pratiwi

   




               

Kamis, 12 April 2012

cewek nyebelinn


   gak tau knapa malam ini pengen banget cerita tentang cewek yang nggak bisa lepas dari rasa kebencianku... entah, mungkin karena dulu aku sempat punya konflik dengannya yang akhirnya membuat aku sampai sekarang benar benar MUAK!! kalau berpapasan langsung dengannya.. huftt
yang buat aku benci dan enegg liat mukanya itu karena mukanya yang terlalu SOK POLOS, SOK IMUT, SOK SABAR, dan SOKKK untuk semua jenis!! padahal dia itu biasabiasa aja dan bahkan di bawah biasabiasa aja gitu, *bicara`sesuai fakta aja yahh..hehehe. Dan yang gak habis pikirnya kok bisa yah aku kenal dengan orang kayak dia? *eh ralat.. maksudnya gak sengaja banget bisa ketemu mah kembarannya MAK LAMPIR ITUUU.. iuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....
   Dan kayaknya dia pun juga masih sangat membenciku, kentara banget gitu dengan raut wajahnya yang sangat sangat siniss kalau ngeliat aku, yah makanya aku juga gak mau kalah dong dari dia.. dia sinisss aku bakal ladenin yang lebih ganas dan nusukk buat dia yang keSOKKan itu -_-
    Sooo.. buat cewek sok manis,imut,polos,sabar,kecentilan,jaim,jelek,bercat muka,gak pernah senyum,ngebosenin kalo diliat,dan sombonggggg... aku saranin yah tuh muka ma sifat di bawa kebengkel perbaikan diri dulu deh, entar kalo dah baik secara keseluruhan dan benarbenar dah baek baru boleh keluar yahh sapa tau aja kan setelah ngebengkel sifat dan muka loo bisa berubah jadi lebih menyenangkan dan enak dipandang mataa.. okkeee:D
yahh udahlah ini aja kok unegg2ku ttg dia